Kamis, 16 Maret 2017
Minggu, 12 Maret 2017
Tugas 2
TEKNOLOGI MASA DEPAN
LA ODE SUWARNO
E1D1 16 047
JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
SOAL
1. Apakah
TTG (Teknologi Tepat Guna) itu?
2. Factor-faktor
apa saja yang membentuk TTG (Teknologi Tepat Guna)?
3. Jelaskan
bagaimana teknologi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
rakyat?
4. Apa
pengaruh sosial budaya pada teknologi dan berikan contonya?
5. Factor
politik berpengaruh pada teknologi, berikan contohnya dari pemerintah yang
mempengaruhi kehidupan manusia?
6. Jelaskan
pengkategorian teknologi?
JAWAB:
1) Teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai( tepat
guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah
dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya
banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat
tertentu. Dengan demikian teknologi tepat guna
mempunyai kriteria yang dapat dikatan sebagai TTG, yaitu:
o Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang
tersedia banyak di suatu tempat.
o Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial
masyarakat setempat.
o Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnya
dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.
2) 1. Sumber daya Manusia Dalam
memanfaatkan teknologi diperlukan SDM yang memiliki kapasitas untuk mengelola
teknologi tersebut. Dengan demikian, negara perlu mempersiapkan SDM yang dapat
mengelola teknologi. Karena teknologi akan berguna dengan maksimal apabila
dikelola oleh SDM yang kompeten dalam menggunakan dan mengembangkannya.
Penyiapan SDM ini dapat dilakukan melalui jalur pendidikan, yang secara hakiki
berkaitan dengan penyiapan SDM.
2. Kebijakan Pemerintah Aplikasi
teknologi dalam lingkup masyarakat, memerlukan peran pemerintah dalam hal ini
kebijakan yang diambil. Kebijakan pemerintah sebaiknya didasarkan pada penelitian. Hal tersebut ditujukan agar kebijakan teknologi
yang diberlakukan dalam masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal
tersebut menunjukan teknologi yang diberlakukan adalah teknologi yang tepat
guna dan tepat sasaran.
3. Sarana dan Prasarana Dalam
mengaplikasikan teknologi, diperlukan ketersediaan sarana dan prasarana yang
mendukung kelancaran kerja dari teknologi tersebut. Agar nantinya teknologi
yang akan diaplikasikan tidak terkendala oleh sarana dan prasarana.
4. Dimensi budaya Masyarakat
pada umumnya telah memiliki budaya yang mengikat aktivitasnya. Sedangkan
teknologi termasuk ke dalam sesuatu yang baru dalam dinamika masyarakat. Maka,
hal yang perlu diperhatikan adalah teknologi yang tidak berbenturan dengan
budaya masyarakat. Atau dalam mengaplikasikan teknologi perlu dilandasai oleh
pendekatan pada budaya masyarakat, secara perlahan.
3) IPTEk
atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan IPTEK atau Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi yang semakin pesat dapat mendorong adanya percepatan proses
pertumuhan ekonomi, pergantian dari pola kerja yang dulunya menggunakan tenaga
manusia telah banyak digantikan oleh mesin-mesin canggih yang dapat berdampak
pada kualitas, kuantitas dan efisiensi dari serangkaian aktivitas pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya dapat berakibat terjadinya percepatan laju dari
pertumbuhan perekonomian.
4)
1). Perbedaan kepribadian pria dan
wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita
yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan
perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria
semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women: From Liberation
to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993)
menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar.
Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen,
senator, gubernur, menteri , dan berbagai jabatan penting lainnya.
2).Meningkatnya rasa percaya diri.
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan
dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa
bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3).Tekanan, kompetisi yang tajam di
berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan
generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras
5)
Kegiatan politik yang menggunakan
teknologi informasi memiliki keuntungan yang sangat besar diantaranya :
1. Dalam
Demokratisasi Salah satu tujuan utama dalam penggunaan politik dibantu dengan teknologi
informasi adalah adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah.
Dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota
DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya
jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat,
langsung, dan nyaman. Ini membuat masyarakat lebih tanggap dan mendapatkan
kemungkinan suaranya didengar secara mudah. Masyarakat yang dapat
bercakap-cakap langsung dengan anggota DPR itu juga dapat melakukan review kenapa
mereka memilih perwakilan mereka tersebut dan dapat menentukan pilihan untuk
wakil mereka di masa depan.
2. Dampak
ramah lingkungan Dengan menggunakan teknologi informasi berarti informasi yang disampaikan
kebanyakan menggunakan media digital. Surat menyurat yang mungkin pada awalnya
dapat bertumpuk-tumpuk kini cukup dengan menggunakan e-mail sudah dapat
dilaksanakan. Dengan demikian penggunaan kertas dapat dikurangi yang berarti
penebangan pohon dapat berkurang.
3. Cepat,
efisien, nyaman Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi
informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien,
dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke
wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan
segera.
4. Politik
Internasional Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah
menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang
teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga
regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
6) a. Teknologi sebagai
alat
Teknologi diartikan
sebagai systematic treatment of the arts and crafts. Secara bahasa teknologi
berasal dari akar kata techne artinya seni, kerajinan dan Logos berarti
perkataan, ilmu. Jika diartikan maka teknologi akan mempunyai makna sebagai
sebuah ketrampilan/seni untuk memproduksi barang. Teknologi pada awalnya
meliputi berbagai bidang dan sendi kehidupan masyarakat. Namun kini ada
kecendrungan untuk mendefinisikan teknologi sebagai sebuah keajaiban yang
terkait dengan perangkat elektronika seperti handphone, laptop, ipod, dan
berbagai gadget lainnya.
b. teknologi
sebagai proxi wakil
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan
terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia baik dalam bidang ekonomi, sosial
budaya, dan pendidikan. Sejak awal pendidikan senantiasa bersikap terbuka
terhadap penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi. Hal ini bermaksud bahwa
sistem pendidikan tidak mau dan kurang bisa menyelaraskan diri dengan kemajuan
teknologi tersebut. Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang
cukup kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya, salah satu
faktor tersebut diantaranya guru. Guru bertugas menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa melalui proses interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar
yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat
tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dan siswanya,
diperlukan media sebagai perantara, selain media dalam proses belajar mengajar
juga diperlukan adanya teknologi pembelajaran, teknologi pembelajaran akan
menentukan keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
c. teknologi
sebagai kesatuan
Menurut
Daud Ibrahim, teknologi merupakan sekedar upaya untuk menyamakan persepsi,
kiranya perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan merupakan
suatu jawaban sistematis dari kata mengapa, sedangkan teknologi merupakan
jawaban praktis dari pertanyaan bagaimana. Adanya teknologi maka manusia dapat
memanfaatkan gejala alam, bahkan bisa mengubahnya. Menurut Soeriaatmadja,
teknologi merupakan alat dan upaya serta pengetahuan manusia untuk berbuat
lebih maju sesuai dengan suatu tataan dan tatanan rencana. Maka dari itu,
kesimpulannya adalah teknologi merupakan suatu yang bersifat praktis, produk
dari sebuah ilmu pengetahuan yang digunakan manusia untuk membantu, memudahkan
dalam melakukan segala kegiatan pemenuhan kebutuhannya. Semua bentuk yang
sifatnya kongrit, bersifat praktis, bukan hanya dalam bentuk ide yang berniali
positif bagi umat manusia.
d. teknologi
sebagai komputasi
Teknologi
informasi adalah sebuah teknologi yang menggunakan suatu perhitungan untuk
menyelesaikan masalah. Teknik ini sering juga disebut dengan teknik komputasi.
Teknik komputasi ini telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan.Dalam Kepolisian,
teknologi informasi selain digunakan sebagai sistem informasi berbasis komputer
tetapi juga digunakan dalam bidang forensik. Bidang ini sering disebut dengan
komputer forensik. Ini digunakan untuk mencegah dan memecahkan masalah
cybercrime atau kejahatan di dunia komputer. Tentunya dalam menyelesaikan
masalah tersebut diperlukan beberapa solusi baik itu menggunakan hardware
maupun software khususnya teknik komputasi.
e. teknologi
sebagai simbol belaka
Teknologi
Pendidikan sebagai bidang garapan merupakan aplikasi dari ide dan prinsip
teoritik untuk memecahkan masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran ( teknik yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan
sumber yang digunakan dan klien yang dilayani).
Minggu, 05 Maret 2017
mesin listrik arus searah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya.
Harapan kami semoga makalah berjudul
“PRINSIP KERJA GENERATOR ARUS SEARAH” ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, sehingga apabila terdapat hal yang tak sempurna di
makalah ini pembaca dapat menyampaikan sarannya kepada kami.
Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman kami yamg masih kurang. Oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Kendari, Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….............
DAFTAR ISI………………………………………………………….……………..............
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………...……………………
- Latar Belakang……………………………………………………………….............
- Rumusan Masalah…………………………………………………………...............
- Tujuan Penulisan……………………………………………………………..............
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………....
- Terbentuknya GGL pada Kumparan Berputar……………………...........................
- Prinsip Penyearahan………………………………………………………….............
- Bagian-Bagian Terpenting dari Generator Arus Searah…………............................
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
- Kesimpulan…………………………………………………………………….
- Saran……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Telah dijelaskan dimuka bahwa
terbentuknya GGL pada generator berdasar percobaan Faraday, yang mengatakan
bahwa kumparan yang digerakkan dalam medan magnit, didalam kawat kumparan
tersebut akan terbentuk GGL.
Dalam makalah ini akan dijelaskan
bagaimana prinsip kerja generator arus searah.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah
ini yaitu :
- Bagaimanakah terbentuknya GGL pada kumparan berputar ?
- Bagaimanakah prinsip penyearahan ?
- Apakah bagian-bagian terpenting dari generator arus searah ?
1.3
TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini yaitu ;
- Untuk mengetahui bagaimana terbentuknya GGL pada kumparan berputar.
- Untuk mengetahui bagaiman prinsip penyearahan.
- Untuk mengetahui bagian-bagian terpenting dari generator arus searah.
BAB
II
PRINSIP
KERJA GENERATOR ARUS SEARAH
2.1 TERBENTUKNYA GGL PADA KUMPARAN
BERPUTAR
Telah
di jelaskan di muka bahwa teerbentuknya GGL pada generator berdasar pada
percobaan faraday, yang mengatakan bahwa kumparan yang digerakkan dalam medan
magnit, di dalam kumparan tersebut akan terbentuk GGL.
Gambar
II-I, menggambarkan prinsip terbentuknya GGL pada kumparan yang berputar.
Kumparan ABCD dalam medan magnit yang sama,sedemikian rupa sehingga sisi AB dan
CD terletak tegak lurus pada arah flux magnit.
Gambar
II-1.
Kumparan
berputar dalam medan magnit
Kumparan
ABCD di putar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang
sejajar dengan sisi AB dan CD. Sesuai
dengan hukum Faraday GGL induksi yang terbentuk pada AB dan CD besarnya sesuai
dengan perubahan flux magnit yang di potong kumparan ABCD tiap detik yakni:
Dimana:
e (t) : GGL
induksi sesaat yang terbentuk
: perubahan flux magnit yang dipotong – weber
Dt :
perubahan waktu- dalam satuan detik.
Bila kumparan berputar dengan kecepatan sudut yang tetap
dalam medan magnit serba sama, maka besarnya flux magnit yang dipotong setiap
saat adalah :
Bila persaman II-2 dimasukkan persamaan II-1 maka
diperoleh besarnya GGL induksi sesaat.
Dimana:
e (t) : GGL
induksi sesaat terbentuk :
volt.
Emax : GGL induksi
maksimum terbentuk :
volt.
(t) :
flux magnit yang dipotong pada saat tertentu :
Weber.
max : flux magnit maksimum yang akan dipotong : Weber.
: kecepatan sudut berputarnya kumparan :
rad/detik
t : waktu
tertentu :
detik.
Sesuai dengan hukum tangan kanan, maka GGL induksi yang
terbentuk pada sisi kumparan di daerah
utara dan selatan arahnya tegak lurus flux magnit, GGL induksi yang terbentuk
pada masing-masing sisi kumparan adalah nol.
Dari persamaan II-2 dan II-3 maka penggambaran GGL
induksi yang terbentuk pada setiap sisi kumparan akan terlihat seperti pada
gambar II-2.
GAMBAR
II-2
Bentuk
flux magnit dan GGL terbentuk pada sisi kumparan
2.2 PRINSIP PENYEARAHAN
Pada
generator arus searah, penyearahan dilakukan ssecara mekanis dengan menggunakan
alat yang disebut komulator atau lamel. Komulator pada prinsipnya mempunyai
bentuk yang sama dengan cincin seret, hanya cincin tersebut dibelah dua
kemudian di satukan kembali dengan menggunakan bahan isolator.
Massing-masing
belahan komulator dihubungkan dengan sisi kumparan tempat terbentuknya GGL.
Komulator 1 di hubungkan dengan sisi AB dan komulator II dihubungkan dengan
sisi CD.
Perhatiakan
gambar II-3.
Jadi
kalau kumparan ABCD berputar, maka sikat-sikat akan bergesekan dengan
komulator-komulator secara bergantian. Peristiwa bergesekan/perpindahan
sikat-sikat dari satu komulator ke komulator berikutnya disebut dengan istilah
komutasi.
Peristiwa
komputasi inilah yang menyebabkan terjadinya penyearahan yang prinsipnya adalah
sebagai berikut:
GAMBAR
II-3
Prinsip penyearahan
a.
Mula-mula sisi AB berada pada kedudukan
0 dan sisi CD berada pada kedudukan yang berlawanan yaitu 6. Pada saat ini
tentu saja pada sisi AB dan CD tidak terbentuk GGL. Pada saat ini bulu
sikat-sikat berubungan dengan bagian kedua komulator. Ini berarti sikat-sikat
berpotensial nol.
b.
Kumparan berputar terus yang dalam ini
sisi AB bergerak didaerah utara ( dari kedudukan 0 menuju 3 ) dan isi CD
bergerak di daerah selatan.
GAMBAR
II-4
Sesuai dengan hukum tangan kanan
maka GGL yang terbentuk pada sisi AB arahnya menjauhi kita ( ), sedangkan pada
sisi CD terbentuk GGL yang arahnya mendekati kita ( ). Kalau dijanjikan bahwa
arus listrik di dalam sumber mengalir dari negatif (-) ke positif (+), maka
pada saat itu komulator I dan sikat E berpotensial negatif. Sedangkan komulator
II dan sikat F berpotensial positif.
c.
Saat berikut sisi kumparan AB sampaai
pada kedudukan 6 dan CD pada kedudukan 12, maka pada saat ini sikat-sikat
berpotensial nol karena GGL induksi yang terbentuk pada masing-masing sisi
kumparan adalah nol, sikat-sikatnya hanya berhubungan dengan isolator.
d.
Kumparan ABCD bergerak terus, sisi AB
bergerak didaerah selatan ( dari kedudukan 6 menuju 12 ) sehingga GGL yang
terbentuk pada sisi kumparan AB arahnya mendekati kita ( ). Sebaliknya pada sis
CD yang bergerak di daerah utara terbentuk GGL yang arahnya menjauhi kita ( ).
Pada saat itu komutator I dan sikat F berpotensial positif sedangkan komutator
II dan sikat E berpotensial negatif.
Dari
keterangan-keterangan diatas yang diambil kesimpulan bahwa walaupun GGL yang terbentuk pada sisi-sisi kumparan merupakan listrik
arus bolak-balik, namun potensial sikat-sikat senantiasa tetap. Kedudukan
dimana GGL yang terbentuk sama dengan nol merupakan garis tegak lurus medan
magnit dan melalui sumbu perputaran
disebut garis netral.
Untuk prinsip generator arus bolak-balik, pengertiannya
lebih sederhana, karena disini tidak terjadi penyearahan.
Perhatikan gambar II-1.
Sisi-sisi kumparan di
hubungkan dengan masing-masing cincin seretnya. Jadi setiap cincin seret
senantiasa berhubungan dengan sisi kumparan dan sikat yaang sudah tertentu,
maka polaritas sikat/cincin seret akan mengikuti arah GGL induksi yang
terbentuk. Jika kumparan berputar searah dengan arah putaran jarum jam ( lihat
gambar ), sisi kumparan AB berada di daerah utara ( U ), maka GGL induksi yang
terbentuk.
Pada sisi AB arahnya menjauhi kita ( )
Pada sisi CD arahnya mendekati kita ( ).
Berarti pada saat itu
sikat E berpotensial negatif, sikat F berpotensial positif.
Sebaliknya bila sisi AB
berada di daerah selatan (S), maka sikat E berpotensial positif, sikat F
berpotensial negatif. Ini semua berarti generator menghasilkan arus bolak
balik.
Untuk lebih
menyederhanakan pengertian perhatikan gambar-gambar berikut:
GAMBAR
II-5. Prinsip terjadinya listrik arus bolak-balik
Apabila rotor berputar,
GGL yang timbul berbentuk gelombang sinus.
GAMBAR
II-6. GGL yang timbul pada gambar II-5
Untuk prinsip
terjadinya arus searah perhatikan gambar II-7.
GAMBAR
II-7. Prinsip terjadinya listrik arus searah dengan penyearah mekanik KOMUTATOR
GGL yang timbul adalah
seperti terlihat pada gambar II-8.
GAMBAR
II-8. GGL yang timbul akibat adanya penyearah mekanik GGL yang timbul meskipun
sudah searah, tetapi masih berpulsa.
GAMBAR
II-9. Belitan dihubungkan paralel
Pada gambar 11—9. Belitan dihubungkan paralel, hal ini tidak
akan dapat merubah bentuk ge1ombang dari GGL yang terjadi. Bentuk gelombang
dari GGL yang terjadi tetap sama dengan gambar 11—8. Dalam hal ini perbedaannya
hahwa belitan yang dihubung paralel kemampuan arusnya lebih besar walau
tegangan yang terjadi sama.
Untuk memperhalus pulsa dari GGL yang timbul, komutatornya
diperbanyak. Gambar 11—10 adalah mesin sederhana dan generator arus searah yang
komutatornya 4, belitan disambung seri.
2.3 BAGIAN-BAGIAN TERPENTING DARI
GENERATOR ARUS SEARAH
Pada mesin listrik ada bagian yang diam (stator) dan ada
bagian yang berputar (rotor). Untuk generator arus searah yang termasuk stator
adalah badan (body), magnit, sikat-sikat. Sedangkan rotornya jangkar
& lilitannya.
GAMBAR YA IRAWAN
(1)
Badan Generator
Fungsi utama dari badan generator adalah sebagai bagian dan
tempat mengalirnya flux magnit yang dihasilkan kutub-kutub magnit, karena itu
badan generator dibuat dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan generator ini
berfungsi untuk meletakkan alat-alat tertentu dan melindungi bagan-bagian
mesin lainnya. Oleh karena itu badan generator harus dibuat dari bahan yang kuat. Untuk memenuhi kedua
persyaratan - pokok di atas, maka umumnya badan generator untuk mesin-mesin
kecil dibuat dari besi tuang. Sedangkan generator yang besar umumnya dibuat dari
plat-plat campuran baja. Biasanya pada generator terdapat “papan nama”
(name plate) yang bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari
generator. Dengan adanya papan nama tersebut dapat di ketahui beberapa hal pokok
yang perlu diketahui dari generator tersebut. Selain papan nama tersebut pada
badan generator juga terdapat “kotak ujung” (terminal box) yang merupakan tempat-tempat
ujung-ujung lilitan penguat magnit dan lilitan jangkar. Ujung-ujung lilitan jangkar ini sebenarnya
tidak langsung dari lilitan jangkar tetapi merupakan ujung kawat penghubung
lilitan jangkar dengan melalui komutator dan sikat-sikat. Dengan adanya kotak
ujung ini maka akan memudahkan dalam pergantian susunan lilitan penguat magnit
dan memudahkan pemeriksaan kerusakan yang mungkin terjadi pada lilitan jangkar
maupun liitan penguat tanpa membongkar mesin.
Tanda-tanda dan ujung lilitan
tersebut setiap pabrik atau negara mempunyai normalisasi huruf tertentu.
Huruf-huruf pada terminal menurut sistem VEMET & VDE:
Bagian mesim/lilitan
|
VEMET
|
VDE
|
Lilitan jangkar
Lilitan shunt
Lilitan deret
Lilitan Penguat Asing
|
B – b
F – f
S – s
E – e
|
A – B
C – D
E – F
I – K
|
(2)
Inti kutub magnit dan lilitan penguat magnit
Sebagaimana diketahuI bahwa flux
magnit yang terdapat pada generator arus searah dihasilkan oleh kutub-kutub
magnit buatan yang dibuat dengan prinsip elektromagnetisme. Lilitan penguat
magnit berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadinya proses
elektromagnetisme. Untuk jelasnya perhatikan gambar IL-13.
Adapun aliran flux magnit seperti ditunjukkan pada gambar II-12. Dan kutub Utara melalui celah udara, terus mengalir ke jangkar, ke kutub Selatan (setelah lebih dahulu melalui cetah udara), kemudian kembah ke kutub Utara melewati badan generator.
Adapun aliran flux magnit seperti ditunjukkan pada gambar II-12. Dan kutub Utara melalui celah udara, terus mengalir ke jangkar, ke kutub Selatan (setelah lebih dahulu melalui cetah udara), kemudian kembah ke kutub Utara melewati badan generator.
(3)
Sikat-sikat
Fungsi dart sikat-sikat adalah untuk
jembatan bagi aliran arus dan lilitan jangkar dengan beban. Disamping itu
sikat-sikat memeg ang peranan pen ting untuk teijadinya komuasj. Agar gesekan
antara komutator-komutator
dan sikat tidak mengakibatkan ausnya komut ator, maka sikat harus lebih lunak
daripada komutator. Biasanya dibuat dan bahan arang (coal).
(4) Komutator
Sebagaimana diketahui
komutator berfungsi sebagai penyearah mekanik, yang bersama-sama dengan
sikat-sikat membuat suatu kerjasama yang disebut komutasi. Supaya menghasilkan
penyearahan yang lebih baik (lebih rata) maka komutator yang digunakan hendaknya
dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini setiap belahan (segmen) komutator tidak lagi
merupakan bentuk separo dari cincin. tetapi sudah berbentuk lempeng-lempeng.
Diantara setiap lempeng (segmen komutator) terdapat bahan isolator.
Komutator terdiri dari:
Komutator terdiri dari:
a.
Komutator bar, merupakan
(tempat) terjadinya pergesekan antara komutator dengan sikat-sikat.
b.
Riser, merupakan
bagian yang menjadi tempat hubungan komutator dengan ujung dan juluran lilitan
jangkar. Perhatikan Gambar 11— 15.
Telah dijelaskan bahwa disamping sebagai penyearah mekanik maka komutator juga berfungsi untuk mengumpulkan GGL induksi yang terbentuk pada sisi-sisi kumparan. Oleh karena itu komutator dibuat dan bahan konduktor, dalam hal ini digunakan dari campuran tembaga. Isolator yang digunakan yang terletak antara komutator-komutator dan komutator-komutator dengan as (poros) menentukan kelas dan generator berdasarkan kemampuan terhadap suhu yang timbul dalam mesin tersebut. Jadi disamping sebagai isolator terhadap listrik, maka isolator yang digunakan harus mampu terhadap panas tertentu. Berdasarkan jenis isolator yang digunakan, dan kemampuan panas mi dikenal kelas-kelas sebagai berikut :
Kelas
A : katun, sutera alam, sutera
buatan, kertas.
Kelas
B : serat asbes, serat gelas.
Kelas
C : mika, gelas, kwarsa,
porselin, keramik.
(5)
Jangkar
Jangkar yang umum digunakan dalam generator arus searah
adalah yang berbentuk silinder yang di beri alur-alur pada permukaannya untuk
tempat melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentukn ya GGL induksi. Jangkar
dibuat dan bahan ferromagnetik, dengan maksud agar kumparan-kumparan (lilitan jangkar) terletak dalam daerah yang
induksi magnitnya besar, supaya GGL induksi yang terbentuk dapat bertambah besar.
Seperti halnya inti kutub magnit, maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-lapis
tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus liar. Bahan yang
digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Pada umumnya alur
tidak hanya diisi satu sisi kumparan. tetapi diisi lebih dari satu sisi kumparan
yang disusun secara berlapis.
a. Jangkar
berahir.
b. Lempeng
plat jangkar.
(6)
Lillian jangkar
Di muka
telah di jelaskan bahwa lilitan jangkar pada generator arus searah berfungsi
sebagai tempat terbentuknya GGL induksi.
Pada
prinsipnya kumparan terdiri dari :
a. Sisi
kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur jangkar
yang merupakan bagian yang aktif ( terjadi GGL induksi sewaktu generator
bekerja ). Setiap sisi kumparan biasanya terdiri dari beberapa buah kawat.
b. Kepala
kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yang berfungsi
sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi kumparan aktif yang
lain dari kumparan tersebut.
c. Jaluran,
yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif dengan komutator.
Perhatikan
Gambar II-8
Sisi kumparan pada prinsipnya
berhubungan dengan sebuah komutator pada bagian risernya.
Bahan yang digunakan sebagai
kumparan adalah kawat email yaitu kawat yang berisolasi sejenis zat kimia.
GAMBAR
II-8. Komparan jangkar
Sebagaimana
telah dijelaskan dalam bab 1-3, maka pada lilitan jangkar akan terbentuk GGL
induksi. Hal ini disebabkan lilitan jangkar tersebut nantinya akan berputar
dalam medan magnit apabila generator bekerja.
GGL induksi yang terbentuk pada
kumparan-kumparan jangkar dari suatu generator, biasa di sebut dengan GGL
jangkar dan dinyatakan dengan simbol E. Perhitungan besarnya GGL jangkar ( E )
akan di uraikan pada bab II-6
Apabila kita tinjau tegangan output
(tegangan jepit), maka akan lebih rendah daripada GGL jangkar (E). Waktu ada
arus yang mengalir pada belitan jangkar (Ia) maka tahanan jangkar (Ra) akan
mengakibatkan terjadinya kerugian tegangan dalam jangkar sebesar IaRa sehingga
tegangan output ( tegangan jepit ) dapat di tulis :
Dimana
= adalah tegangan output (
tegangan jepit, tegangan teminal )
E
= adalah GGL jangkar
= arus jangkar
= tahanan jangkar
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Terbentuknya GGL pada generator
berdasar percobaan Faraday, yang mengatakan bahwa kumparan yang digerakkan
dalam medan magnit, diddalam kawat kumparan tersebut akan terbentuk GGL.
Pada generator arus searah,
penyearahan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat yang disebut
komutator atau lamel. Komutator pada prinsipnya mempunyai bentuk yang sama
dengan cicncin seret,hanya cincin tersebut dibelah dua kemudian disatukan
kembali dengan menggunakan bahan isolator.
Bagian-bagian terpenting dari
generator arus searah yaitu badan generator , inti kutub magnit dan lilitan
penguat magnit, sikat-sikat, komutator (komutator bar dan riser), dan jangkar.
3.2 SARAN
Langganan:
Postingan (Atom)