KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya.
Harapan kami semoga makalah berjudul
“PRINSIP KERJA GENERATOR ARUS SEARAH” ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, sehingga apabila terdapat hal yang tak sempurna di
makalah ini pembaca dapat menyampaikan sarannya kepada kami.
Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman kami yamg masih kurang. Oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Kendari, Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….............
DAFTAR ISI………………………………………………………….……………..............
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………...……………………
- Latar Belakang……………………………………………………………….............
- Rumusan Masalah…………………………………………………………...............
- Tujuan Penulisan……………………………………………………………..............
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………....
- Terbentuknya GGL pada Kumparan Berputar……………………...........................
- Prinsip Penyearahan………………………………………………………….............
- Bagian-Bagian Terpenting dari Generator Arus Searah…………............................
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
- Kesimpulan…………………………………………………………………….
- Saran……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Telah dijelaskan dimuka bahwa
terbentuknya GGL pada generator berdasar percobaan Faraday, yang mengatakan
bahwa kumparan yang digerakkan dalam medan magnit, didalam kawat kumparan
tersebut akan terbentuk GGL.
Dalam makalah ini akan dijelaskan
bagaimana prinsip kerja generator arus searah.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah
ini yaitu :
- Bagaimanakah terbentuknya GGL pada kumparan berputar ?
- Bagaimanakah prinsip penyearahan ?
- Apakah bagian-bagian terpenting dari generator arus searah ?
1.3
TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini yaitu ;
- Untuk mengetahui bagaimana terbentuknya GGL pada kumparan berputar.
- Untuk mengetahui bagaiman prinsip penyearahan.
- Untuk mengetahui bagian-bagian terpenting dari generator arus searah.
BAB
II
PRINSIP
KERJA GENERATOR ARUS SEARAH
2.1 TERBENTUKNYA GGL PADA KUMPARAN
BERPUTAR
Telah
di jelaskan di muka bahwa teerbentuknya GGL pada generator berdasar pada
percobaan faraday, yang mengatakan bahwa kumparan yang digerakkan dalam medan
magnit, di dalam kumparan tersebut akan terbentuk GGL.
Gambar
II-I, menggambarkan prinsip terbentuknya GGL pada kumparan yang berputar.
Kumparan ABCD dalam medan magnit yang sama,sedemikian rupa sehingga sisi AB dan
CD terletak tegak lurus pada arah flux magnit.
Gambar
II-1.
Kumparan
berputar dalam medan magnit
Kumparan
ABCD di putar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang
sejajar dengan sisi AB dan CD. Sesuai
dengan hukum Faraday GGL induksi yang terbentuk pada AB dan CD besarnya sesuai
dengan perubahan flux magnit yang di potong kumparan ABCD tiap detik yakni:
Dimana:
e (t) : GGL
induksi sesaat yang terbentuk
: perubahan flux magnit yang dipotong – weber
Dt :
perubahan waktu- dalam satuan detik.
Bila kumparan berputar dengan kecepatan sudut yang tetap
dalam medan magnit serba sama, maka besarnya flux magnit yang dipotong setiap
saat adalah :
Bila persaman II-2 dimasukkan persamaan II-1 maka
diperoleh besarnya GGL induksi sesaat.
Dimana:
e (t) : GGL
induksi sesaat terbentuk :
volt.
Emax : GGL induksi
maksimum terbentuk :
volt.
(t) :
flux magnit yang dipotong pada saat tertentu :
Weber.
max : flux magnit maksimum yang akan dipotong : Weber.
: kecepatan sudut berputarnya kumparan :
rad/detik
t : waktu
tertentu :
detik.
Sesuai dengan hukum tangan kanan, maka GGL induksi yang
terbentuk pada sisi kumparan di daerah
utara dan selatan arahnya tegak lurus flux magnit, GGL induksi yang terbentuk
pada masing-masing sisi kumparan adalah nol.
Dari persamaan II-2 dan II-3 maka penggambaran GGL
induksi yang terbentuk pada setiap sisi kumparan akan terlihat seperti pada
gambar II-2.
GAMBAR
II-2
Bentuk
flux magnit dan GGL terbentuk pada sisi kumparan
2.2 PRINSIP PENYEARAHAN
Pada
generator arus searah, penyearahan dilakukan ssecara mekanis dengan menggunakan
alat yang disebut komulator atau lamel. Komulator pada prinsipnya mempunyai
bentuk yang sama dengan cincin seret, hanya cincin tersebut dibelah dua
kemudian di satukan kembali dengan menggunakan bahan isolator.
Massing-masing
belahan komulator dihubungkan dengan sisi kumparan tempat terbentuknya GGL.
Komulator 1 di hubungkan dengan sisi AB dan komulator II dihubungkan dengan
sisi CD.
Perhatiakan
gambar II-3.
Jadi
kalau kumparan ABCD berputar, maka sikat-sikat akan bergesekan dengan
komulator-komulator secara bergantian. Peristiwa bergesekan/perpindahan
sikat-sikat dari satu komulator ke komulator berikutnya disebut dengan istilah
komutasi.
Peristiwa
komputasi inilah yang menyebabkan terjadinya penyearahan yang prinsipnya adalah
sebagai berikut:
GAMBAR
II-3
Prinsip penyearahan
a.
Mula-mula sisi AB berada pada kedudukan
0 dan sisi CD berada pada kedudukan yang berlawanan yaitu 6. Pada saat ini
tentu saja pada sisi AB dan CD tidak terbentuk GGL. Pada saat ini bulu
sikat-sikat berubungan dengan bagian kedua komulator. Ini berarti sikat-sikat
berpotensial nol.
b.
Kumparan berputar terus yang dalam ini
sisi AB bergerak didaerah utara ( dari kedudukan 0 menuju 3 ) dan isi CD
bergerak di daerah selatan.
GAMBAR
II-4
Sesuai dengan hukum tangan kanan
maka GGL yang terbentuk pada sisi AB arahnya menjauhi kita ( ), sedangkan pada
sisi CD terbentuk GGL yang arahnya mendekati kita ( ). Kalau dijanjikan bahwa
arus listrik di dalam sumber mengalir dari negatif (-) ke positif (+), maka
pada saat itu komulator I dan sikat E berpotensial negatif. Sedangkan komulator
II dan sikat F berpotensial positif.
c.
Saat berikut sisi kumparan AB sampaai
pada kedudukan 6 dan CD pada kedudukan 12, maka pada saat ini sikat-sikat
berpotensial nol karena GGL induksi yang terbentuk pada masing-masing sisi
kumparan adalah nol, sikat-sikatnya hanya berhubungan dengan isolator.
d.
Kumparan ABCD bergerak terus, sisi AB
bergerak didaerah selatan ( dari kedudukan 6 menuju 12 ) sehingga GGL yang
terbentuk pada sisi kumparan AB arahnya mendekati kita ( ). Sebaliknya pada sis
CD yang bergerak di daerah utara terbentuk GGL yang arahnya menjauhi kita ( ).
Pada saat itu komutator I dan sikat F berpotensial positif sedangkan komutator
II dan sikat E berpotensial negatif.
Dari
keterangan-keterangan diatas yang diambil kesimpulan bahwa walaupun GGL yang terbentuk pada sisi-sisi kumparan merupakan listrik
arus bolak-balik, namun potensial sikat-sikat senantiasa tetap. Kedudukan
dimana GGL yang terbentuk sama dengan nol merupakan garis tegak lurus medan
magnit dan melalui sumbu perputaran
disebut garis netral.
Untuk prinsip generator arus bolak-balik, pengertiannya
lebih sederhana, karena disini tidak terjadi penyearahan.
Perhatikan gambar II-1.
Sisi-sisi kumparan di
hubungkan dengan masing-masing cincin seretnya. Jadi setiap cincin seret
senantiasa berhubungan dengan sisi kumparan dan sikat yaang sudah tertentu,
maka polaritas sikat/cincin seret akan mengikuti arah GGL induksi yang
terbentuk. Jika kumparan berputar searah dengan arah putaran jarum jam ( lihat
gambar ), sisi kumparan AB berada di daerah utara ( U ), maka GGL induksi yang
terbentuk.
Pada sisi AB arahnya menjauhi kita ( )
Pada sisi CD arahnya mendekati kita ( ).
Berarti pada saat itu
sikat E berpotensial negatif, sikat F berpotensial positif.
Sebaliknya bila sisi AB
berada di daerah selatan (S), maka sikat E berpotensial positif, sikat F
berpotensial negatif. Ini semua berarti generator menghasilkan arus bolak
balik.
Untuk lebih
menyederhanakan pengertian perhatikan gambar-gambar berikut:
GAMBAR
II-5. Prinsip terjadinya listrik arus bolak-balik
Apabila rotor berputar,
GGL yang timbul berbentuk gelombang sinus.
GAMBAR
II-6. GGL yang timbul pada gambar II-5
Untuk prinsip
terjadinya arus searah perhatikan gambar II-7.
GAMBAR
II-7. Prinsip terjadinya listrik arus searah dengan penyearah mekanik KOMUTATOR
GGL yang timbul adalah
seperti terlihat pada gambar II-8.
GAMBAR
II-8. GGL yang timbul akibat adanya penyearah mekanik GGL yang timbul meskipun
sudah searah, tetapi masih berpulsa.
GAMBAR
II-9. Belitan dihubungkan paralel
Pada gambar 11—9. Belitan dihubungkan paralel, hal ini tidak
akan dapat merubah bentuk ge1ombang dari GGL yang terjadi. Bentuk gelombang
dari GGL yang terjadi tetap sama dengan gambar 11—8. Dalam hal ini perbedaannya
hahwa belitan yang dihubung paralel kemampuan arusnya lebih besar walau
tegangan yang terjadi sama.
Untuk memperhalus pulsa dari GGL yang timbul, komutatornya
diperbanyak. Gambar 11—10 adalah mesin sederhana dan generator arus searah yang
komutatornya 4, belitan disambung seri.
2.3 BAGIAN-BAGIAN TERPENTING DARI
GENERATOR ARUS SEARAH
Pada mesin listrik ada bagian yang diam (stator) dan ada
bagian yang berputar (rotor). Untuk generator arus searah yang termasuk stator
adalah badan (body), magnit, sikat-sikat. Sedangkan rotornya jangkar
& lilitannya.
GAMBAR YA IRAWAN
(1)
Badan Generator
Fungsi utama dari badan generator adalah sebagai bagian dan
tempat mengalirnya flux magnit yang dihasilkan kutub-kutub magnit, karena itu
badan generator dibuat dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan generator ini
berfungsi untuk meletakkan alat-alat tertentu dan melindungi bagan-bagian
mesin lainnya. Oleh karena itu badan generator harus dibuat dari bahan yang kuat. Untuk memenuhi kedua
persyaratan - pokok di atas, maka umumnya badan generator untuk mesin-mesin
kecil dibuat dari besi tuang. Sedangkan generator yang besar umumnya dibuat dari
plat-plat campuran baja. Biasanya pada generator terdapat “papan nama”
(name plate) yang bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari
generator. Dengan adanya papan nama tersebut dapat di ketahui beberapa hal pokok
yang perlu diketahui dari generator tersebut. Selain papan nama tersebut pada
badan generator juga terdapat “kotak ujung” (terminal box) yang merupakan tempat-tempat
ujung-ujung lilitan penguat magnit dan lilitan jangkar. Ujung-ujung lilitan jangkar ini sebenarnya
tidak langsung dari lilitan jangkar tetapi merupakan ujung kawat penghubung
lilitan jangkar dengan melalui komutator dan sikat-sikat. Dengan adanya kotak
ujung ini maka akan memudahkan dalam pergantian susunan lilitan penguat magnit
dan memudahkan pemeriksaan kerusakan yang mungkin terjadi pada lilitan jangkar
maupun liitan penguat tanpa membongkar mesin.
Tanda-tanda dan ujung lilitan
tersebut setiap pabrik atau negara mempunyai normalisasi huruf tertentu.
Huruf-huruf pada terminal menurut sistem VEMET & VDE:
Bagian mesim/lilitan
|
VEMET
|
VDE
|
Lilitan jangkar
Lilitan shunt
Lilitan deret
Lilitan Penguat Asing
|
B – b
F – f
S – s
E – e
|
A – B
C – D
E – F
I – K
|
(2)
Inti kutub magnit dan lilitan penguat magnit
Sebagaimana diketahuI bahwa flux
magnit yang terdapat pada generator arus searah dihasilkan oleh kutub-kutub
magnit buatan yang dibuat dengan prinsip elektromagnetisme. Lilitan penguat
magnit berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadinya proses
elektromagnetisme. Untuk jelasnya perhatikan gambar IL-13.
Adapun aliran flux magnit seperti ditunjukkan pada gambar II-12. Dan kutub Utara melalui celah udara, terus mengalir ke jangkar, ke kutub Selatan (setelah lebih dahulu melalui cetah udara), kemudian kembah ke kutub Utara melewati badan generator.
Adapun aliran flux magnit seperti ditunjukkan pada gambar II-12. Dan kutub Utara melalui celah udara, terus mengalir ke jangkar, ke kutub Selatan (setelah lebih dahulu melalui cetah udara), kemudian kembah ke kutub Utara melewati badan generator.
(3)
Sikat-sikat
Fungsi dart sikat-sikat adalah untuk
jembatan bagi aliran arus dan lilitan jangkar dengan beban. Disamping itu
sikat-sikat memeg ang peranan pen ting untuk teijadinya komuasj. Agar gesekan
antara komutator-komutator
dan sikat tidak mengakibatkan ausnya komut ator, maka sikat harus lebih lunak
daripada komutator. Biasanya dibuat dan bahan arang (coal).
(4) Komutator
Sebagaimana diketahui
komutator berfungsi sebagai penyearah mekanik, yang bersama-sama dengan
sikat-sikat membuat suatu kerjasama yang disebut komutasi. Supaya menghasilkan
penyearahan yang lebih baik (lebih rata) maka komutator yang digunakan hendaknya
dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini setiap belahan (segmen) komutator tidak lagi
merupakan bentuk separo dari cincin. tetapi sudah berbentuk lempeng-lempeng.
Diantara setiap lempeng (segmen komutator) terdapat bahan isolator.
Komutator terdiri dari:
Komutator terdiri dari:
a.
Komutator bar, merupakan
(tempat) terjadinya pergesekan antara komutator dengan sikat-sikat.
b.
Riser, merupakan
bagian yang menjadi tempat hubungan komutator dengan ujung dan juluran lilitan
jangkar. Perhatikan Gambar 11— 15.
Telah dijelaskan bahwa disamping sebagai penyearah mekanik maka komutator juga berfungsi untuk mengumpulkan GGL induksi yang terbentuk pada sisi-sisi kumparan. Oleh karena itu komutator dibuat dan bahan konduktor, dalam hal ini digunakan dari campuran tembaga. Isolator yang digunakan yang terletak antara komutator-komutator dan komutator-komutator dengan as (poros) menentukan kelas dan generator berdasarkan kemampuan terhadap suhu yang timbul dalam mesin tersebut. Jadi disamping sebagai isolator terhadap listrik, maka isolator yang digunakan harus mampu terhadap panas tertentu. Berdasarkan jenis isolator yang digunakan, dan kemampuan panas mi dikenal kelas-kelas sebagai berikut :
Kelas
A : katun, sutera alam, sutera
buatan, kertas.
Kelas
B : serat asbes, serat gelas.
Kelas
C : mika, gelas, kwarsa,
porselin, keramik.
(5)
Jangkar
Jangkar yang umum digunakan dalam generator arus searah
adalah yang berbentuk silinder yang di beri alur-alur pada permukaannya untuk
tempat melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentukn ya GGL induksi. Jangkar
dibuat dan bahan ferromagnetik, dengan maksud agar kumparan-kumparan (lilitan jangkar) terletak dalam daerah yang
induksi magnitnya besar, supaya GGL induksi yang terbentuk dapat bertambah besar.
Seperti halnya inti kutub magnit, maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-lapis
tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus liar. Bahan yang
digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Pada umumnya alur
tidak hanya diisi satu sisi kumparan. tetapi diisi lebih dari satu sisi kumparan
yang disusun secara berlapis.
a. Jangkar
berahir.
b. Lempeng
plat jangkar.
(6)
Lillian jangkar
Di muka
telah di jelaskan bahwa lilitan jangkar pada generator arus searah berfungsi
sebagai tempat terbentuknya GGL induksi.
Pada
prinsipnya kumparan terdiri dari :
a. Sisi
kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur jangkar
yang merupakan bagian yang aktif ( terjadi GGL induksi sewaktu generator
bekerja ). Setiap sisi kumparan biasanya terdiri dari beberapa buah kawat.
b. Kepala
kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yang berfungsi
sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi kumparan aktif yang
lain dari kumparan tersebut.
c. Jaluran,
yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif dengan komutator.
Perhatikan
Gambar II-8
Sisi kumparan pada prinsipnya
berhubungan dengan sebuah komutator pada bagian risernya.
Bahan yang digunakan sebagai
kumparan adalah kawat email yaitu kawat yang berisolasi sejenis zat kimia.
GAMBAR
II-8. Komparan jangkar
Sebagaimana
telah dijelaskan dalam bab 1-3, maka pada lilitan jangkar akan terbentuk GGL
induksi. Hal ini disebabkan lilitan jangkar tersebut nantinya akan berputar
dalam medan magnit apabila generator bekerja.
GGL induksi yang terbentuk pada
kumparan-kumparan jangkar dari suatu generator, biasa di sebut dengan GGL
jangkar dan dinyatakan dengan simbol E. Perhitungan besarnya GGL jangkar ( E )
akan di uraikan pada bab II-6
Apabila kita tinjau tegangan output
(tegangan jepit), maka akan lebih rendah daripada GGL jangkar (E). Waktu ada
arus yang mengalir pada belitan jangkar (Ia) maka tahanan jangkar (Ra) akan
mengakibatkan terjadinya kerugian tegangan dalam jangkar sebesar IaRa sehingga
tegangan output ( tegangan jepit ) dapat di tulis :
Dimana
= adalah tegangan output (
tegangan jepit, tegangan teminal )
E
= adalah GGL jangkar
= arus jangkar
= tahanan jangkar
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Terbentuknya GGL pada generator
berdasar percobaan Faraday, yang mengatakan bahwa kumparan yang digerakkan
dalam medan magnit, diddalam kawat kumparan tersebut akan terbentuk GGL.
Pada generator arus searah,
penyearahan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat yang disebut
komutator atau lamel. Komutator pada prinsipnya mempunyai bentuk yang sama
dengan cicncin seret,hanya cincin tersebut dibelah dua kemudian disatukan
kembali dengan menggunakan bahan isolator.
Bagian-bagian terpenting dari
generator arus searah yaitu badan generator , inti kutub magnit dan lilitan
penguat magnit, sikat-sikat, komutator (komutator bar dan riser), dan jangkar.
3.2 SARAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar