Makalah
DASAR TELEKOMUNIKASI
OLEH
KELOMPOK 4
La Ode Suwarno (E1D1 16047)
Wawan Juliyanto (E1D1 16 039)
Muh. Herfiansyah (E1D1 16 046)
Adi Aswar Syarifudin (E1D1 16 0
Ahmad Usman (E1D1 16 0
Muh. Afandi (E1D1 16 0
Yudha Kristanto (E1D1 16 040)
Wawan Juliyanto (E1D1 16 039)
Muh. Herfiansyah (E1D1 16 046)
Adi Aswar Syarifudin (E1D1 16 0
Ahmad Usman (E1D1 16 0
Muh. Afandi (E1D1 16 0
Yudha Kristanto (E1D1 16 040)
JURUSAN S1 TEKNIK
ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU
OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penyusun sehingga telah berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “JARINGAN BAWAH TANAH” untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Dasar Telekomunikasi. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Kendari,
23 Mei 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di zaman modern seperti
sekarang ini, komunikasi begitu penting bagi semua o-rang. Apalagi internet.
Siapa sih yang tidak mengenalnya? Semua orang pasti pernah meng-gunakannya.
Baik untuk mengunduh gambar taupun lagu maupun file yang mungkin
dibu-tuhkan untuk bahan materi.
Tahukah Anda, bahwa untuk
dapat menikmati internet dengan nyaman, tidak bisa begitu saja kita meminta
lalu akan muncul layaknya cerita dongeng. Butuh suatu media untuk dapat
mengirimkan data-data yang kita butuhkan tadi. Jarak yang jauh membuat para
peneliti komunikasi untuk membuat saluran tanpa menggunakan sinyal dari satelit
yang tentu saja banyak sekali hambatan yang akan dijumpai pada penggunaan jasa
satelit.
Jaringan distribusi bawah
tanah dewasa ini telah banyak digunakan, terutama untuk perkotaan atau wilayah
tertentu yang menonjolkan unsur estetika. Hal ini disebabkan, distribusi bawah
tanah tersembunyi dibandingkan dengan saluran udara dan lebih handal. Salah
satu dari penggunaan jaringan distribusi bawah tanah adalah untuk jaringan
distribusi perumahan (underground residential distribution = URD).
Beberapa fasilitas juga menggunakan konstruksi jaringan bawah tanah seperti
industri dan pusat-pusat layanan komersial. Penggunaan lain dari saluran bawah
tanah seperti jaringan yang melewati sungai, jalan tol atau pada persilangan
saluran transmisi.
Salah satu pengguna kabel
tanah terbesar terdapat di Sidoarjo Jawa Timur, selain karena merupakan kota
industri dan banyak berkembangnya perumahan yang menggunakan saluran kabel
tanah. Di gardu induk di wilayah Sidoarjo juga menggunakan saluran kabel tanah.
Banyak keuntungan yang didapatkan dengan penggunaan kebel tanah,selain dari
segi estetika juga dari segi kualitas konduktor yang lebih baik dari saluran
udara.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu jaringan bawah tanah?
2. Bagaimana macam-macam kabel bawah tanah dan dasar
laut?
3. Apa kelebihan dan kekurangan jaringan bawah tanah dan
dasar laut?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini
adalah:
1. Dapat mengetahui jaringan bawah tanah dan macam-macam
kabel bawah tanah dan dasar laut.
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jaringan
bawah tanah dan dasar laut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jaringan Bawah Tanah
Jaringan
bawah tanah adalah saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui
kabel yang ditanam didalam tanah. Kategori saluran distribusi seperti ini
adalah yang favorite untuk pemasangan di dalam kota, karena berada didalam
tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi
gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan,
yaitu mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan
perbaikannya.
Komunikasi
kabel bawah laut pertama membawa data telegrafi. Generasi berikutnya membawa
komunikasi telepon, dan kemudian data komunikasi. Seluruh kabel modern
menggunakan teknologi optik fiber untuuk membawa data digital, yang kemudian
juga untuk membawa data telepon, internet, dan juga data pribadi.
Operator
telekomunikasi di Indonesia pada era 1990-an sudah menggunakan kabel laut untuk
menghubungkan pulau-pulau di Nusantara. Penggunaan kabel laut serat optik
memiliki banyak keuntungan dibandingkan menggunakan Digital Micro wave (Radio
Terrestrial) yang memiliki keterbatasan pada bandwidth, sehingga trend kedepan
penggunaan kabel serat optik akan semakin banyak baik di darat maupun di laut.
Penggelaran kabel laut dilakukan oleh kapal kabel (Cableship) yang dirancang
khusus untuk menggelar kabel laut, Cableship memiliki keistimewaan, karena
tidak dapat menggelar pada lokasi air dangkal, sehingga untuk area air dangkal
(Shore End) biasanya menggunakan Barge Cable, yang mampu sampai pada ke dalam
air 1 meter.
Pada tahun 2006, jaringan satelit hanya menyumbang 1 persen lalu lintas internasional, sementara sisanya dilakukan oleh kabel bawah laut. Kabel bawah laut memiliki keandalan tinggi, memiliki kapasitas pengiriman data dalam terabit per detik, sementara satelit hanya mampu mengirimkan data dalam megabit per detik.
Pada tahun 2006, jaringan satelit hanya menyumbang 1 persen lalu lintas internasional, sementara sisanya dilakukan oleh kabel bawah laut. Kabel bawah laut memiliki keandalan tinggi, memiliki kapasitas pengiriman data dalam terabit per detik, sementara satelit hanya mampu mengirimkan data dalam megabit per detik.
2.2 Kabel Bawah Tanah dan Laut
|
Kabel bawah tanah ini,
disebutkan demikian, karena memang pemasangannya ditempatkan dibawah permukaan
tanah. Kabel bawah tanah ini, tentu saja menurut mutu isolasi lebih baik, tahan
air, tahan kelembaman, dsb. Kabel bawah tanah ini di bedakan lagi atas beberapa
macam, seperti terlihat dalam bagan.
Gambar 1.1 Macam-macam Jaringan Bawah Tanah
1. Kabel
Tanam Langsung
Untuk menanam kabel secara langsung
dilakukan dengan cara menggali selokan terlebih dulu untuk menempatkan kabel
yang bersangkutan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menanam kabel dalam
selikan yang sudah digali tadi dan menimbunnya.
Jaringan bawah tanah ini direntangkan
mulai dari kantor telepon sampai ke lokasi (calon) pelanggan. Sistem jaringan
bawah tanah ini merupakan sistem jaringan yang biayanya mahal dibandingkan
dengan jaringan atas tanah. Karena iu pelaksanaannya haruslah memenuhi
syarat-syarat tertentu, baik teknis maupun ekonomis serta dapat dipertanggungjawabkan.
Konstruksi jaringan bawah tanah ini
umumnya terdiri dari sejumlah kawat penyalur arus listrik, yang sesamanya
diisolir (sekat), kemudian diikat berkelompok dan dibungkus oleh selubung timah
hitam ( load mantel ).
2. Kabel
Duct (Duct Cable)
Cara pemasangan kabel bawah tanah yang
kedua adalah dengan memasukkan kabel tersebut kedalam pipa (duct), pipa ini ditanam dibawah
permukaan tanah kemudian dicor beton diatasnya. Pipa duct (polong) ini terbuat
dari pipa paralon yang tahan terhadap air dan kelembaman tanah. Biasanya dari
kantor (sentral) telepon sudah disiapkan jalur-jalur mana yang akan dilewati
oleh kabel duct ini. Pada jarak-jarak tertentu dibuat lubang-lubang sambung (man-hole) atau hand-hole, yang juga merupakan tempat-tempat penarikan kabel. Jarak
antara dua manhole ini biasanya sekitar 200 meter. Manhole ini juga berfungsi
sebagai tempat petugas-petugas memperbaiki kabel duct tersebut bila ada
gangguan.
Dilihat dari segi penyediaan dana, jelas
sistem ini memerlukan biaya yang amat besar. Tetapi ditinjau dari jangka
panjang, maka keuntungan sistem kabel duct ini cukup besar, terutama untuk
pengembangan jaringan lebih lanjut di masa datang. Bila ada pengembangan, kita
tidak perlu lagi membuat galian baru seperti pada kabel tanam langsung. Disamping
itu keselamatan kabel lebih terjamin karena ditempatkan dalam pipa dan dicor
beton, sehingga kabel tidak memerlukan lagi pelindung mekanis seperti pada
kabel tanam langsung.
3. Kabel
laut (Submarin Cable)
Disamping kedua macam kabel bawah tanah
diatas, dikenal lagi kabel bawah tanah berupa kabel laut, yang ditanam atau
dipasang dibawah permukaan laut. Kabel laut merupakan sejenis kabel berisolasi
kuat untuk keperluan menyalurkan berita-berita telekumunikasi.
Kabel laut biasanya dilengkapi dengan
pengeras (amplifier) yang banyak
jumlahnya. Kabel laut inilah yang sebelum perang dunia kedua, dapat
menghubungkan Australia, Inggris atau Amerika Serikat dengan Benua Eropa.
Sejak tahun 1980 negara kita telah
mengoperasikan sistem kabel laut ini untuk menghubungkan Jakarta dengan
Singapura, yang nantinya direncanakan menghubungkan negara-negara ASEAN. Sistem
komunikasi melalui kabel laut ini dikenal dengan SKKL ( Sistem Komunikasi Kabel
Laut).
Negara kita telah memiliki jaringan
transmisi kabel laut (SKKL), setelah diresmikannya jaringan SKKL (Maret 1992)
yang menghubungkan Surabaya-Banjarmasin oleh Menteri Parpostel. Panjang kaabel
yang direntangkan pada kedalaman 300 meter dibawah permukaan laut jawa itu,
adalah 385,33 kilo meter. SKKL yang ditanamkan dibawah laut itu bukan terbuat
dari kabel koaksial seperti biasanya,
tetapi dari serat optik yang mempunyai keunggulan, baik mutu ataupun
kapasitas salurnya. SKKL ini jelas akan melengkapi atau saling menunjang dengan
sistem transmisi lainnya (troposcatter, SKSD, dsb), sehingga mempertangguh
Sistem Telekomunikasi Nasional.
SKKL Surabaya-Banjarmasin ini
berkapasitas 3.840 kanal. Sepanjang bentangannya terdapat 6 buah repeater (penguat).
Disamping menambah sarana transmisi satelit yang sudah ada, Telkom juga
menggelar SKKL ke Makassar, Ambon dan Biak, sehingga terbentuk jaringan
transmisi kabel laut serat optik antara Jakarta-Jayapura (Papua).
Kebutuhan akan pelayanan jasa telekomunikasi
yang cepat, murah dan dapat diandalkan, memaksa Indonesia membangun sistem
telekomunikasi atau sistem media transmisi yang saling mendukung sesamanya.
2.3 Keuntungan dan Kelebihan Jaringan
Bawah Tanah
Keuntungan yang dapat diperoleh dari
suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran
petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang digunakan pun
banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus
berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru.
Keuntungan
pemakaian kabel bawah tanah adalah :
a. Tidak
terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb.
b. Tidak
mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi,
c. Dari
segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang,
d. Mempunyai
batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara,
e. Ongkos
pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan.
f. Tegangan
drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan.
g. Tidak
ada gangguan akibat sambaran petir, angin topan dan badai.
h. Keandalan
lebih baik.
i. Tidak
ada korona.
j. Rugi-rugi
daya lebih kecil.
k.
Menciptakan keindahan tata kota.
Adapun kerugian atau kelemahan dari
penggunaan jaringan kabel bawah tanah ialah sebagai berikut :
a.
Harga kabel yang relatif mahal
b.
Gangguan yang terjadi bersifat permanen
c.
Tidak fleksibel terhadap perubahan
jaringan
d.
Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila
terjadi gangguan
e.
lebih lama dan lebih mahal
f.
Biaya investasi pembangunan lebih mahal
dibanding-kan dengan
g.
saluran udara,
h.
Saat terjadi gangguan hubung singkat,
usaha pencarian titik
i.
gangguan tidak mudah (susah),
j.
Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis
yang lebih mendalam di
k.
dalam perencanaan, khususnya untuk
kondisi tanah yang dilalui.
l.
Hanya tidak dapat menghindari bila
terjadi bencana banjir,
m.
desakan akar pohon, dan ketidakstabilan
tanah.
n.
Biaya pemakaian lebih besar atau lebih
mahal.
o. Sulit
mencari titik kerusakan bila ada gangguan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jaringan
bawah tanah adalah saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui
kabel yang ditanam didalam tanah. Kategori saluran distribusi seperti ini
adalah yang favorite untuk pemasangan di dalam kota, karena berada didalam
tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi
gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan,
yaitu mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan
perbaikannya.
Kabel
bawah tanah ini, tentu saja menurut mutu isolasi lebih baik, tahan air, tahan
kelembaman, dsb. Kabel bawah tanah ini di bedakan lagi atas beberapa macam,
yaitu
-
Tanam Langsung
-
Kabel Duct
-
Kabel Laut
Keuntungan yang dapat diperoleh dari
suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran
petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang digunakan pun
banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus
berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru.
3.2 Saran
Dalam penyusunan
makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dalam detail dalam menjelaskan tentang
pokok materi diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
file:///F:/Ini%20elaptopku_%20Jaringan%20Telekomunikasi%20Bawah%20Laut%20Dunia.html (diakses
:20 mei 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar