Selasa, 23 Mei 2017

JARINGAN BAWAH TANAH DAN DASAR LAUT

Makalah
DASAR TELEKOMUNIKASI




OLEH
KELOMPOK 4
La Ode Suwarno (E1D1 16047)
Wawan Juliyanto (E1D1 16 039)
Muh. Herfiansyah (E1D1 16 046)
Adi Aswar Syarifudin (E1D1 16 0
Ahmad Usman (E1D1 16 0
Muh. Afandi (E1D1 16 0
Yudha Kristanto (E1D1 16 040)


JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga telah berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “JARINGAN BAWAH TANAH” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Dasar Telekomunikasi. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.


Kendari, 23 Mei 2017

Penyusun

























BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman modern seperti sekarang ini, komunikasi begitu penting bagi semua o-rang. Apalagi internet. Siapa sih yang tidak mengenalnya? Semua orang pasti pernah meng-gunakannya. Baik untuk mengunduh gambar taupun lagu maupun file yang mungkin dibu-tuhkan untuk bahan materi.
Tahukah Anda, bahwa untuk dapat menikmati internet dengan nyaman, tidak bisa begitu saja kita meminta lalu akan muncul layaknya cerita dongeng. Butuh suatu media untuk dapat mengirimkan data-data yang kita butuhkan tadi. Jarak yang jauh membuat para peneliti komunikasi untuk membuat saluran tanpa menggunakan sinyal dari satelit yang tentu saja banyak sekali hambatan yang akan dijumpai pada penggunaan jasa satelit.
Jaringan distribusi bawah tanah dewasa ini telah banyak digunakan, terutama untuk perkotaan atau wilayah tertentu yang menonjolkan unsur estetika. Hal ini disebabkan, distribusi bawah tanah tersembunyi dibandingkan dengan saluran udara dan lebih handal. Salah satu dari penggunaan jaringan distribusi bawah tanah adalah untuk jaringan distribusi perumahan (underground residential distribution = URD). Beberapa fasilitas juga menggunakan konstruksi jaringan bawah tanah seperti industri dan pusat-pusat layanan komersial. Penggunaan lain dari saluran bawah tanah seperti jaringan yang melewati sungai, jalan tol atau pada persilangan saluran transmisi.
Salah satu pengguna kabel tanah terbesar terdapat di Sidoarjo Jawa Timur, selain karena merupakan kota industri dan banyak berkembangnya perumahan yang menggunakan saluran kabel tanah. Di gardu induk di wilayah Sidoarjo juga menggunakan saluran kabel tanah. Banyak keuntungan yang didapatkan dengan penggunaan kebel tanah,selain dari segi estetika juga dari segi kualitas konduktor yang lebih baik dari saluran udara.

1.2 Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa itu jaringan bawah tanah?
2.      Bagaimana macam-macam kabel bawah tanah dan dasar laut?
3.      Apa kelebihan dan kekurangan jaringan bawah tanah dan dasar laut?

1.3 Tujuan
            Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:
1.      Dapat mengetahui jaringan bawah tanah dan macam-macam kabel bawah tanah dan dasar laut.
2.      Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jaringan bawah tanah dan dasar laut.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Jaringan Bawah Tanah
Jaringan bawah tanah adalah saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang ditanam didalam tanah. Kategori saluran distribusi seperti ini adalah yang favorite untuk pemasangan di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan, yaitu mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya.

Komunikasi kabel bawah laut pertama membawa data telegrafi. Generasi berikutnya membawa komunikasi telepon, dan kemudian data komunikasi. Seluruh kabel modern menggunakan teknologi optik fiber untuuk membawa data digital, yang kemudian juga untuk membawa data telepon, internet, dan juga data pribadi.

Operator telekomunikasi di Indonesia pada era 1990-an sudah menggunakan kabel laut untuk menghubungkan pulau-pulau di Nusantara. Penggunaan kabel laut serat optik memiliki banyak keuntungan dibandingkan menggunakan Digital Micro wave (Radio Terrestrial) yang memiliki keterbatasan pada bandwidth, sehingga trend kedepan penggunaan kabel serat optik akan semakin banyak baik di darat maupun di laut. Penggelaran kabel laut dilakukan oleh kapal kabel (Cableship) yang dirancang khusus untuk menggelar kabel laut, Cableship memiliki keistimewaan, karena tidak dapat menggelar pada lokasi air dangkal, sehingga untuk area air dangkal (Shore End) biasanya menggunakan Barge Cable, yang mampu sampai pada ke dalam air 1 meter.
Pada tahun 2006, jaringan satelit hanya menyumbang 1 persen lalu lintas internasional, sementara sisanya dilakukan oleh kabel bawah laut. Kabel bawah laut memiliki keandalan tinggi, memiliki kapasitas pengiriman data dalam terabit per detik, sementara satelit hanya mampu mengirimkan data dalam megabit per detik.

2.2  Kabel Bawah Tanah dan Laut
Oval: Jaringan Bawah Tanah
·         Tanam Langsung
·         Kabel Duct
·         Kabel Laut
 
Kabel bawah tanah ini, disebutkan demikian, karena memang pemasangannya ditempatkan dibawah permukaan tanah. Kabel bawah tanah ini, tentu saja menurut mutu isolasi lebih baik, tahan air, tahan kelembaman, dsb. Kabel bawah tanah ini di bedakan lagi atas beberapa macam, seperti terlihat dalam bagan.



Gambar 1.1 Macam-macam Jaringan Bawah Tanah
1.      Kabel Tanam Langsung
Untuk menanam kabel secara langsung dilakukan dengan cara menggali selokan terlebih dulu untuk menempatkan kabel yang bersangkutan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menanam kabel dalam selikan yang sudah digali tadi dan menimbunnya.
Jaringan bawah tanah ini direntangkan mulai dari kantor telepon sampai ke lokasi (calon) pelanggan. Sistem jaringan bawah tanah ini merupakan sistem jaringan yang biayanya mahal dibandingkan dengan jaringan atas tanah. Karena iu pelaksanaannya haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu, baik teknis maupun ekonomis serta dapat dipertanggungjawabkan.
Konstruksi jaringan bawah tanah ini umumnya terdiri dari sejumlah kawat penyalur arus listrik, yang sesamanya diisolir (sekat), kemudian diikat berkelompok dan dibungkus oleh selubung timah hitam ( load mantel ).
2.      Kabel Duct (Duct Cable)
Cara pemasangan kabel bawah tanah yang kedua adalah dengan memasukkan kabel tersebut kedalam pipa (duct), pipa ini ditanam dibawah permukaan tanah kemudian dicor beton diatasnya. Pipa duct (polong) ini terbuat dari pipa paralon yang tahan terhadap air dan kelembaman tanah. Biasanya dari kantor (sentral) telepon sudah disiapkan jalur-jalur mana yang akan dilewati oleh kabel duct ini. Pada jarak-jarak tertentu dibuat lubang-lubang sambung (man-hole) atau hand-hole, yang juga merupakan tempat-tempat penarikan kabel. Jarak antara dua manhole ini biasanya sekitar 200 meter. Manhole ini juga berfungsi sebagai tempat petugas-petugas memperbaiki kabel duct tersebut bila ada gangguan.
Dilihat dari segi penyediaan dana, jelas sistem ini memerlukan biaya yang amat besar. Tetapi ditinjau dari jangka panjang, maka keuntungan sistem kabel duct ini cukup besar, terutama untuk pengembangan jaringan lebih lanjut di masa datang. Bila ada pengembangan, kita tidak perlu lagi membuat galian baru seperti pada kabel tanam langsung. Disamping itu keselamatan kabel lebih terjamin karena ditempatkan dalam pipa dan dicor beton, sehingga kabel tidak memerlukan lagi pelindung mekanis seperti pada kabel tanam langsung.
3.      Kabel laut (Submarin Cable)
Disamping kedua macam kabel bawah tanah diatas, dikenal lagi kabel bawah tanah berupa kabel laut, yang ditanam atau dipasang dibawah permukaan laut. Kabel laut merupakan sejenis kabel berisolasi kuat untuk keperluan menyalurkan berita-berita telekumunikasi.
Kabel laut biasanya dilengkapi dengan pengeras (amplifier) yang banyak jumlahnya. Kabel laut inilah yang sebelum perang dunia kedua, dapat menghubungkan Australia, Inggris atau Amerika Serikat dengan Benua Eropa.
Sejak tahun 1980 negara kita telah mengoperasikan sistem kabel laut ini untuk menghubungkan Jakarta dengan Singapura, yang nantinya direncanakan menghubungkan negara-negara ASEAN. Sistem komunikasi melalui kabel laut ini dikenal dengan SKKL ( Sistem Komunikasi Kabel Laut).
Negara kita telah memiliki jaringan transmisi kabel laut (SKKL), setelah diresmikannya jaringan SKKL (Maret 1992) yang menghubungkan Surabaya-Banjarmasin oleh Menteri Parpostel. Panjang kaabel yang direntangkan pada kedalaman 300 meter dibawah permukaan laut jawa itu, adalah 385,33 kilo meter. SKKL yang ditanamkan dibawah laut itu bukan terbuat dari kabel koaksial seperti biasanya,  tetapi dari serat optik yang mempunyai keunggulan, baik mutu ataupun kapasitas salurnya. SKKL ini jelas akan melengkapi atau saling menunjang dengan sistem transmisi lainnya (troposcatter, SKSD, dsb), sehingga mempertangguh Sistem Telekomunikasi Nasional.
SKKL Surabaya-Banjarmasin ini berkapasitas 3.840 kanal. Sepanjang bentangannya terdapat 6 buah repeater (penguat). Disamping menambah sarana transmisi satelit yang sudah ada, Telkom juga menggelar SKKL ke Makassar, Ambon dan Biak, sehingga terbentuk jaringan transmisi kabel laut serat optik antara Jakarta-Jayapura (Papua).
Kebutuhan akan pelayanan jasa telekomunikasi yang cepat, murah dan dapat diandalkan, memaksa Indonesia membangun sistem telekomunikasi atau sistem media transmisi yang saling mendukung sesamanya.
2.3  Keuntungan dan Kelebihan Jaringan Bawah Tanah
Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang digunakan pun banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru.
Keuntungan pemakaian kabel bawah tanah adalah :
a.     Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb.
b.    Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi,
c.     Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang,
d.    Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara,
e.     Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan.
f.     Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan.
g.    Tidak ada gangguan akibat sambaran petir, angin topan dan badai.
h.    Keandalan lebih baik.
i.      Tidak ada korona.
j.      Rugi-rugi daya lebih kecil.
k.    Menciptakan keindahan tata kota.

Adapun kerugian atau kelemahan dari penggunaan jaringan kabel bawah tanah ialah sebagai berikut :
a.     Harga kabel yang relatif mahal
b.    Gangguan yang terjadi bersifat permanen
c.     Tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan
d.    Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi gangguan
e.     lebih lama dan lebih mahal
f.     Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan
g.    saluran udara,
h.    Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik
i.      gangguan tidak mudah (susah),
j.      Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di
k.    dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui.
l.      Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir,
m.  desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah.
n.    Biaya pemakaian lebih besar atau lebih mahal.
o.    Sulit mencari titik kerusakan bila ada gangguan.



BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Jaringan bawah tanah adalah saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang ditanam didalam tanah. Kategori saluran distribusi seperti ini adalah yang favorite untuk pemasangan di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan, yaitu mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya.
Kabel bawah tanah ini, tentu saja menurut mutu isolasi lebih baik, tahan air, tahan kelembaman, dsb. Kabel bawah tanah ini di bedakan lagi atas beberapa macam, yaitu
-          Tanam Langsung
-          Kabel Duct
-          Kabel Laut
Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang digunakan pun banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru.
3.2  Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dalam detail dalam menjelaskan tentang pokok materi diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.







DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar